Fenomena Rojali dan Rohana: Mal Ramai Tapi Transaksi Sepi

Mal yang tampak ramai dan penuh pengunjung kini tidak selalu menjadi tanda kesuksesan bisnis. Fenomena Rojali (Rombongan Jarang Beli) dan Rohana (Rombongan Hanya Nanya) menggambarkan kondisi ketika masyarakat datang berbondong-bondong ke pusat perbelanjaan, tapi hanya untuk melihat-lihat atau sekadar bertanya harga tanpa ada transaksi nyata.

Akibatnya, toko-toko ritel dan gerai makanan menghadapi tantangan besar karena omzet tak sebanding dengan jumlah pengunjung yang membludak. Hal ini dipicu oleh daya beli yang menurun, gelombang PHK, dan tekanan ekonomi yang membuat konsumen makin selektif dalam membelanjakan uang.

Banyak yang datang ke mal hanya untuk mencari hiburan murah atau konten media sosial, bukan untuk belanja. Bahkan pelaku usaha melaporkan turunnya penjualan hingga 30–40 persen dibanding tahun lalu.

Fenomena ini memaksa pengusaha untuk berpikir ulang tentang strategi pemasaran, mulai dari menciptakan pengalaman belanja yang lebih menarik hingga menghadirkan promo yang benar-benar relevan dengan kondisi masyarakat saat ini.

Sumber:

Fenomena Rojali dan Rohana di Mal: Pengunjung Ramai, Belanja Sepi

Fenomena ‘Rojali-Rohana’ Ramai di Mal, Musim Sulit Cari Duit

Ekonom: Fenomena Rojali dan Rohana Didorong Tren PHK dan Lesunya Daya Beli

Was this article helpful?
YesNo