
Pada Hari Batik Oktober 2023, Presiden Jokowi sempat mengenakan motif Parang Barong Seling Kembang Udan Riris dalam acara “Istana Berbatik”. Pemilihan motif ini dianggap simbolis dan diberi makna—melambangkan keberanian seorang pemimpin dalam melawan ketidakbenaran.
Sebenarnya apa sih di balik makna motif batik Parang Barong?
Parang Barong adalah motif batik agung yang diciptakan oleh Sultan Agung Hanyakrakusuma dari Kerajaan Mataram, yang melambangkan kehati-hatian, kebijaksanaan, dan pengendalian diri seorang pemimpin. Dibuat dengan motif huruf “S” yang besar, motif ini bersifat sakral dan secara tradisional hanya boleh dikenakan oleh raja dan kerabat dekatnya di dalam keraton, karena mengandung makna spiritual yang mendalam.
Ciri-ciri dan Makna
-
Motif S yang Besar:Kata “barong” berarti besar, yang tercermin dari ukuran motif huruf “S” yang lebih besar dibandingkan motif parang lainnya, seperti Parang Rusak.
-
Filosofi Spiritual:Motif ini melambangkan pengalaman jiwa seorang raja dalam menjalankan tugasnya.
-
Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan:Motif Parang Barong mengajarkan agar seorang pemimpin memiliki hati-hati dalam bertindak, kebijaksanaan dalam bergerak, dan pengendalian diri.
Penggunaan dan Status Sakral
-
Batik Larangan:Parang Barong merupakan salah satu dari “batik larangan” yang dihormati dan disakralkan di Keraton Yogyakarta dan Surakarta.
-
Dilarang untuk Umum:Motif ini tidak boleh dikenakan oleh masyarakat biasa di dalam keraton karena maknanya yang sakral.
-
Dikenakan oleh Raja:Secara tradisional, motif ini hanya dikenakan oleh raja atau anggota keluarga keraton pada saat-saat tertentu.
