
Penampilan Mulan Jameela saat mendampingi pernikahan Al Ghazali dan Alyssa Daguise beberapa waktu lalu mencuri perhatian banyak orang. Mengenakan kain batik motif Truntum Garuda, Mulan tampak anggun dan penuh wibawa—seolah memancarkan doa dan restu dalam balutan wastra budaya yang sarat makna.
Motif Truntum Garuda bukanlah sembarang motif. Batik ini merupakan gabungan dari dua motif klasik: Truntum dan Garuda. Truntum berasal dari Keraton Surakarta dan diciptakan oleh Kanjeng Ratu Kencana (permaisuri Sunan Pakubuwono III) sebagai simbol cinta yang tumbuh kembali (tumaruntum). Motif ini terdiri dari bintang-bintang kecil yang tersusun rapi, melambangkan kasih sayang yang konsisten dan tak berkesudahan.
Sementara itu, Garuda adalah lambang kejayaan dan kebangsawanan. Dalam konteks batik, motif Garuda menggambarkan wibawa, kekuatan, dan perlindungan. Ketika kedua motif ini disatukan, Truntum Garuda menjadi simbol cinta orang tua yang luhur, kokoh, dan penuh restu kepada anak yang hendak memasuki bahtera rumah tangga.
Pembuatan Truntum Garuda biasanya menggunakan teknik batik tulis dengan pewarnaan sogan—warna tradisional khas keraton. Motif ini dibuat dengan penuh ketelitian, karena setiap elemen memiliki makna filosofis yang kuat.
Dalam adat Jawa, motif Truntum dikenakan oleh orang tua pengantin pada saat prosesi panggih atau temu manten. Maknanya jelas: orang tua memberi restu dan menuntun anak-anaknya menuju kehidupan baru. Motif Garuda menambah makna luhur itu dengan simbol perlindungan dan doa agar pernikahan berjalan dalam kemuliaan.
