Hari Minggu di awal bulan September, Aku bersama kawan-kawan sebaya satu RW mengadakan acara wisata ke Kabupaten Pacitan Jawa Timur. Berangkat rombongan 20 orang, kami berangkat menuju Pacitan pukul 7 pagi dari Kota Solo. Estimasi perjalanan kami adalah 3 jam dengan berjalan santai.

Pukul 7 lebih sedikit kami berangkat. Dengan menggunakan sepeda motor kami memulai perjalanan menuju ke arah selatan dimana Kabupaten Pacitan berada. Cuaca cerah dengan matahari yang bersinar sempurna menemani perjalanan kami.
Sedikit informasi, Pacitan adalah Kabupaten yang ada di ujung barat dari provinsi Jawa Timur. Kota yang dijuluki sebagai Kota Seribu Satu Goa ini dikenal memiliki keindahan wisata alamnya yang begitu luar biasa dan bahkan sudah dikenal hingga mancanegara. Walau dijuluki sebagai “Kota Seribu Satu Gua”, namun tujuan kami bukanlah Gua, Melainkan ke Pantainya.
Pacitan dikenal memiliki keindahan pantainya yang memanjang dari ujung barat hingga ujung timur. Puluhan Nama Pantai dengan berbagai keunikannya bisa ditemukan jika berkunjung ke Pacitan. Untuk nama pantai yang akan kami kunjungi adalah Pantai Klayar Pacitan. Pantai yang dikenal karena punya fenomena unik yang disebut dengan Seruling Samudera.
Wisata Pantai Klayar Pacitan
Pantai Klayar adalah pantai yang berlokasi di Desa Sendang, kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan. Pantai yang mempunyai ciri pasir putih dengan tebing-tebing karst di kanan kirinya ini adalah salah satu pantai primadona yang menjadi andalan wisata di Kabupaten Pacitan.
Kepopuleran Pantai Klayar semakin tersebar luas setelah dijadikan sebuah lagu oleh legenda campursari almarhum Didi Kempot dengan judul Pantai Klayar. Penggalan Lirik “samar ati iki samar, yen nganti kowe lali, janjimu neng Pantai Klayar”, tentu saja sudah tidak asing lagi ditelinga para sobat ambyar
Pantai Klayar Pacitan masih termasuk dalam barisan pantai selatan jawa, sehingga memiliki ombak yang besar. Karena alasan inilah, sebenarnya tidak direkomendasikan untuk berenang dan bermain air disini. Walaupun pada kenyataannya saat aku berkunjung kesana masih banyak pengunjung yang tetap nekat berenang.
Perjalanan Ke Pantai Klayar
Dari Solo menuju Pantai Klayar aku bersama rombongan menempuh jarak kurang lebih 100km. Kami mengambil jalur lewat kabupaten Wonogiri. Selain karena rutenya yang lebih dekat dibanding jalur lain, pemandangan di sepanjang perjalanan pun juga sangat menyejukkan mata. Jalan yang kami lewati didominasi oleh jalan desa dengan hamparan persawahan di kanan kiri dengan sesekali barisan perbukitan juga tampak dari kejauhan.
Barisan sawah lambat laun berganti menjadi hutan jati dengan barisan tebing di kanan kiri. Ini menandakan kami sudah berada di daerah perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Jalan yang tadinya halus mulai berganti jalanan yang bergelombang dan berlubang.
Tidak terasa setelah perjalanan yang cukup panjang, kami akhirnya memasuki wilayah Kabupaten Pacitan. Awalnya semua nampak aman-aman saja, namun tiba-tiba ada salah satu dari rombongan kami yang berhenti. Ternyata ada masalah, ban belakangnya kena paku dan bocor.
Kami sedikit kebingungan, karena kami berada di jalanan hutan dengan hanya ada tebing dan barisan pepohonan saja di sepanjang jalan. Namun kepanikan kami tak bertahan lama, setelah dicek oleh salah satu kawan, ternyata di depan ada tukang tambal ban. Walaupun jaraknya masih cukup jauh dari tempat kami berhenti, namun bisa dibilang kami sangat beruntung.
Karena masalah inilah estimasi kami yang harusnya jam 10 sudah sampai di Pantai Klayar menjadi molor. Namun kami tidak menyayangkan hal tersebut, dan menganggap itu adalah bumbu bumbu dalam sebuah perjalanan yang nantinya justru akan menjadi salah satu kepingan kenangan yang seru.
Setelah ban beres ditambal, kami melanjutkan perjalanan. Dan akhirnya sekitar pukul 12 siang kami akhirnya sampai di Pantai Klayar.
Harga Tiket Masuk Pantai Klayar
Baru sampai di Pos retribusi diriku sudah dibuat takjub dengan panorama laut biru yang nampak dari kejauhan. Tak mau lagi berlama-lama, kami mempercepat laju motor untuk segera sampai di parkiran. Setelah memarkir motor kami bergegas menuju bibir pantai. Seolah tak memperdulikan sengatan matahari, kami bercanda dan tertawa lepas di atas hamparan pasir putih. Tak lupa juga kamera segera kami keluarkan dan mengambil momen foto bersama.
Banyak hal menarik yang membuat kenapa Pantai Klayar ini layak disebut sebagai primadona wisata di Pacitan. Salah satu yang menarik perhatianku adalah batuan karst besar yang ada di sebelah timur pantai. Salah satu batu tersebut sekilas mirip sekali dengan patung Spinx yang ada di mesir. Berwarna putih dan menjulang tinggi menjadikan batu “Sphinx Van Java” ini menjadi background favorit bagi pengunjugn yang ingin berswafoto.
Berjalan mendekat ke batu Sphinx, rasa penasaranku kembali bangkit setelah melihat apa yang ada belakang batu tersebut. Ada sebuah area luas dengan permukaan batuan dibawahnya yang rata. Batu ini masih satu rangkaian dengan Batu Sphinx. Di area ini kita bisa melihat dengan jelas pemandangan laut lepas dengan ombak yang menari-nari dibawahnya. Tempat ini lebih cocok didatangi waktu sore hari untuk duduk-duduk santai sambil melihat sunset.
Karena cuaca yang sangat terik, kami tidak kuat berlama-lama. Selepas melihat-lihat, kami akhirnya memutuskan untuk mencari tempat istirahat dan berencana melanjutkan eksplorasi sore hari ketika kondisi cuaca sudah tidak terlalu terik.
Kami beristirahat di bawah barisan pepohonan kelapa yang rindang sembari memesan makanan dari warung yang ada disana. Banyak sekali warung makan yang tersedia dengan berbagai pilihan macam menu yang lengkap. Untuk masalah harga tidak perlu khawatir, harga makanan di Pantai Klayar sangatlah ramah di kantong. selain harganya, pelayanannya pun juga sangat ramah dan rasanya juga sangat enak. Jika masih tidak percaya, silahkan buktikan sendiri. Hehe…
Menengok Seruling Samudera Pantai Klayar
Tak terasa waktu sudah semakin sore. Seusai rencana awal akhirnya kami pun kembali melanjutkan eksplorasi. Kali ini kami mulai melakukan aktivitas secara terpisah. Ada yang memilih duduk bersantai, ada yang menuju ke bagian tebing di bagian barat, sedangkan aku bersama ke enam teman yang lain menuju ke arah hal paling aku ingin tahu dari Pantai Klayar, yaitu Seruling Samudera.
Seruling Samudera sendiri adalah sebuah fenomena alam unik dimana ada sebuah lubang kecil atau celah lempeng karang yang apabila ada ombak besar yang datang, maka air akan menyembur ke atas melewati lubang kecil seperti air mancur.
Selain menyemburkan air, semburan air tersebut juga menghasilkan suara nyaring yang menurutku lebih seperti peluit bukan seruling. Namun entah kenapa diberi nama seruling samudera bukan peluit samudera. Semakin besar ombak yang datang, maka semburan air akan semakin tinggi dan suara yang dihasilkan juga semakin nyaring. Untuk dapat menyaksikan fenomena alam Seruling Samudera, pengunjung akan dikenakan biaya tambahan sebesar Rp. 2.000. saja.
Nampaknya kami cukup beruntung hari itu. Kondisi air yang sedang pasang menghasilkan ombak besar yang menabrak celah-celah karang dan menghasilkan semburan yang luar biasa. Aku bersama teman-temanku pun tak henti-hentinya dibuat takjub dengan fenomena yang baru pertama kali kami lihat.
Hal unik lain jika berada di tempat Seruling Samudera adalah adanya seorang bapak-bapak yang kata orang-orang adalah pawang ombak. Tugas dari bapak ini adalah memanggil ombak dengan cara menepuk-nepuk batuan tebing yang ada dibawahnya sambil memanggil dengan kata-kata yang kami pun tidak tau apa yang diucapknannya.
Ragam Aktivitas di Pantai Klayar
Selain kegiatan seperti yang aku lakukan diatas, masih banyak lagi aktivitas yang bisa dilakukan jika berkunjung ke pantai klayar. Jika capek berkeliling pantai dengan berjalan kaki, pengunjung bisa menyewa ATV yang tersedia disana.
Selain itu di pengunjung juga bisa naik menuju ke atas bukit yang ada di bagian barat maupun timur pantai. Aku sempat sebentar menengok ke atas bukit bagian timur. Disana terdapat dapat yang sudah dikelola secara rapi dan biasa digunakan untuk berkemah atau camping. Pemandangan pantai jika dilihat dari atas bukit juga nampak sangat cantik.
Fasilitas di Pantai Klayar
Fasilitas yang ada di Pantai Klayar sudah sangatlah lengkap dan terkelola dengan sangat baik. Kamar mandi, mushola, parkiran yang luas merupakan diantaranya. Selain itu terdapat juga beberapa gazebo atau pondok di atas bukit yang bia digunakan untuk bersantai bersama kawan ataupun keluarga.
Untuk kebutuhan ekonomi masyarakat sekitar, pengelolaan tempat berjualan pun sudah sangat rapi dan dibuat berjejer. Disana pengunjung bisa menemukan warung makan, toko pernak-pernik ataupun makanan-makanan kecil yang bisa dibawa pulang untuk buah tangan.
Rute Menuju Ke Pantai Klayar
Dari arah Barat : jika datang dari arah barat, bisa mengambil rute dari Jogjakarta ke arah Gunung Kidul kemudian Wonogiri kemudian Pacitan.
Dari Utara : Jika dari utara, bisa mengambil rute arah menuju ke Solo kemudian Sukoharjo-Wonogiri dan terakhir ke timur menuju Pacitan.
Dari Timur : sedangkan jika datang dari arah timur, ambil arah ke Kabupaten Tulungagung kemudian Trenggalek dan terus ke barat maka akan sampai ke Pacitan. Jika dari arah Timur maka akan menyusuri barisan pantai-pantai yang ada di Kabupaten Pacitan, karena letak Pantai Klayar sendiri adalah di ujung barat perbatasan antara Jawa Timur dan Jawa Tengah.