Apa yang kamu pikirkan saat mendengar kata “Generasi Z”? Pasti kamu langsung terbesit tentang anak remaja yang tak bisa hidup tanpa internet. Yup, benar.
Generasi Z adalah orang-orang kelahiran tahun 1995 sampai 2010 yang hidupnya lengket dengan kecanggihan teknologi. Aku sendiri yang masuk dalam generasi z menyadari fakta ini.
Dengan kemajuan teknologi yang pesat, anak muda atau generasi z pun mulai meniru budaya negara lain dan melupakan milik sendiri. Dan terbukti, aku tidak cukup mengenal warisan budaya Negara Indonesia terutama pada kain tradisional. Padahal kain tradisional yang kita punya cukup unik dan bagus.
Nah, setelah menyadari itu, aku mulai mempelajari sedikit demi sedikit tentang kain tradisional. Disini aku berusaha mencari mengapa aku harus bangga menggunakannya. Dan aku berhasil menemukan sepuluh alasannya, lho. Berikut sepuluh alasan generasi Z wajib bangga menggunakan kain tradisional Indonesia.
Seperti yang sudah diketahui banyak orang, Negara Indonesia ini merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman budayanya. Salah satunya yaitu kain tradisional.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pun telah menetapkan ada 33 jenis kain tradisional sebagai warisan budaya dari berbagai daerah di Indonesia. Adapun beberapa jenis kain tradisional yang sering kita dengar yaitu ada kain batik, kain songket, kain tenun, kain ulos, kain tapis dan masih banyak lainnya.
Masing-masing dari kain tradisional sendiri memiliki motif yang bervariasi sehingga menambah kesan cantik. Misalnya pada kain batik Papua yang memiliki motif gambar burung cendrawasih. Motif ini sendiri memiliki filosofi tentang hewan khas Papua yang kental dengan nuansa alam berwarna hijau dan kuning keemasan.
Begitu pula dengan kain batik yang memiliki beberapa motif yang unik. Beberapa motif batik yang terkenal yaitu motif megamendung, motif batik lasem, batik bali, dan lain-lain.
Alasan ketiga kenapa generasi Z harus bangga menggunakan kain tradisional adalah warisan budaya kita ini memiliki nilai seni yang tinggi. Seperti kain tenun yang memiliki nilai seni yang tinggi karena proses pembuatannya yang rumit dan lama.
Biasanya para pengrajin harus melewati delapan tahapan yaitu menghani, memasang benang lungsi, pencucukan pada gun, pencucukan pada sisir, mengikat benang lungsi pada bun kain, penyetelan, menenun dan melepas tenunan.
Proses pembuatan kain tenun ini sendiri membutuhkan waktu sampai berbulan-bulan, lho. Pantas saja ya harga kain tenun relatif lebih mahal daripada kain tradisional yang lain.
Awalnya aku berpikir kalau kain-kain tradisional itu ada setelah Indonesia merdeka. Namun nyatanya, kain tradisional sudah ada sejak zaman kerajaan, lho. Lama banget, ‘kan?
Melasir dari wikipedia, batik mulai dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit dan terus berkembang ke kerajaan selanjutnya. Secara umun, batik mulai meluas di Indonesia setelah abad ke-18. Dan tekniknya sendiri telah diketahui lebih dari 1000 tahun yang kemungkinan berasal dari Mesir Kuno.
Sedangkan batik cap baru dikenal setelah perang dunia 1 berakhir atau sekitar tahun 1920.
Hal yang paling membuat aku bangga sebagai warga Negara Indonesia adalah batik semakin dikenal dunia. Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO menetapkan Batik Indonesia sebagai Warisan Kemausiaan untuk Budaya Lisan dan Non-bendawi (Master of The Oral and Heritage of Humanity) di Abu Dhabi pada 2 Oktober 2009.
Setelah ditetapkan oleh UNESCO, Pemerintah Indonesia menerbitkan Kepres No. 33 tahun 2009 yang menetapkan Hari Batik Nasional yang jatuh pada etiap tanggal 2 Oktober dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap upaya perlindungan danpengembangan batik Indonesia
Biasanya anak muda atau generasi Z bingung menjawab pertanyaan bagaimana cara mereka menunjukkan rasa nasionalismenya. Padahal kamu bisa dengan mudah menunjukkan nasionalismemu, lho. Caranya yaitu dengan menggunakan kain tradisional pada acara pernikahan atau upacara adat.
Selain itu, kamu juga bisa menggunakan batik dalam kehiupan sehari-hari seperti ketika di sekolah, kantor dan acara non formal. Menurutku dengan cara ini sudah mewakilkan rasa nasionalisme dan kecintaanmu kepada Negara Indonesia ini kok.
Kain tradisional terus saja berkembang menyesuaikan perkembangan zaman. Para desainer pun semakin berani berinovasi menghasilkan berbagai model pakaian menggunakan kain tradisional yang dulunya terlihat kuno menjadi modern.
Dengan model-model baju yang simple dan motif yang cantik, kain batik bisa digunakan untuk acara ulang tahun hingga acara resmi seperti rapat. Selain itu, ada kain tenun yang cocok sebagai pelengkap ketika pergi ke acara peresmian dan pernikahan.
Fakta yang tidak bisa dibantah tentang kain tradisional yaitu mampu membuat wanita Indonesia semakin terlihat anggun. Aku merasakan hal ini disetiap menghadiri acara pernikahan teman dan keluarga. Dimana si pengantin wanita yang mengenakan baju adat dengan riasan akan terlihat lebih cantik seribu kali lipat dari biasanya. Ada yang setuju dengan aku?
Tak hanya dalam acara pernikahan, para model wanita yang berjalan catwalk diatas panggung juga terlihat sangat anggun, lho. Jujur, hal ini benar-benar membuat aku semakin bangga menggunakan kain tradisional.
Alasan kesembilan yang harus kamu ingat saat menggunakan kain tradisional adalah kamu turut serta dalam membantu perkembangan perekonomian negara. Meski tidak setiap hari kamu pakai, kamu tetap membantu negara. Jadi, jangan ragu untuk membeli dan menggunakan kain tradisional dalam kehidupan sehari-hari, ya.
Kain-kain tradisional yang diproduksi dengan penuh perjuangan tak hanya dijual ke dalam negeri saja melainkan juga diekspor sampai ke luar negeri, lho. Menurutku, hal ini membuktikan kalau waris budaya yang bernilai ini mampu bersaing dengan produk milik negara lain. Sudah tercatat batik diminati oleh penduduk negara tetangga seperti malaysia, singapura, jepang, dan masih banyak lainnya.
Dan yang paling membanggakan yaitu pada tahun 2018 Dharma Wanita Persatuan (DWP) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra pernah menggelar acara pameran dan peragaan busana batik. Acara ini sendiri dihadiri masyarakat Australia. Tak hanya itu saja, orang-orang penting dari berbagai negara dibelahan dunia juga datang menyaksikan keindahan kain batik yang bernilai seni tinggi ini.
Itulah sepuluh alasan mengapa anak muda saat ini atau yang dikenal dengan Generasi Z wajib bangga menggunakan kain tradisional Indonesia.
Sebagai generasi z di Indonesia, sudah sepatutnya menjadi tugas kita semua menjaga dan melestarikan budaya ini. Jadi, jangan lupa untuk selalu bangga menggunakan kain tradisional, ya.
Punya info situs menarik, tentang batik atau wisata Indonesia? Kirimkan disini.
BatikIndonesia.com adalah komunitas penggemar batik terbesar di Indonesia, dengan 5 juta fans di facebook, instagram, dan website.
Misi kami adalah membantu para pebisnis Batik Indonesia, agar dapat tumbuh terus. Dan semakin menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Alamat Redaksi
Cipinang Indah. Jakarta Timur
Recent Comments