Batik Huza Tanah Abang: 6 Cara Membedakan Batik Tulis dan Batik Cap, Jangan Keliru!

Siapa yang tidak kenal batik? Salah satu kain tradisional Indonesia ini banyak diburu para pencinta batik karena motifnya yang kian beragam dari waktu ke waktu. Selain itu, model pakaian batik pun banyak dimodifikasi sehingga tampilannya lebih modern, seperti batik Huza Tanah Abang. Tak terbatas pada kemeja, batik juga dibuat menjadi gamis, daster, hingga seprei.

Ada dua jenis kain batik Huza Tanah Abang yang bisa kamu pilih, yakni batik cap dan batik tulis. Jika dilihat sekilas, keduanya hampir mirip. Namun, ada beberapa perbedaan pada kedua jenis batik ini. Supaya tidak keliru, inilah 6 cara membedakan batik tulis dan batik cap.

Perhatikan Motif Pada Kain Batik

Batik tulis dan batik cap memiliki detail motif yang berbeda. Batik tulis yang motifnya digambar dengan canting memiliki ketebalan yang tidak sama. Bagian awal dan akhir motif batik tulis lebih tebal daripada bagian tengahnya.

Selain itu, bentuk motif pada batik tulis tidak simetris antara satu sama lain karena dikerjakan secara manual. Berbeda dengan batik cap yang proses pembuatan motifnya menggunakan cetakan. Lebih lanjut, batik tulis memiliki motif yang luwes dan bervariatif.

Bagian Depan dan Belakang Memiliki Motif yang Sama

Cara kedua untuk membedakan batik Huza Tanah Abang dibuat dengan manual atau cetakan adalah melihat pada bagian depan dan belakang kainnya. Pada batik tulis, bagian depan dan belakangnya memiliki motif yang sama. Dengan kata lain, motif yang digambar tembus sampai ke bagian belakang.
Sedangkan motif batik yang dibuat dengan cetakan memiliki warna bagian yang lebih pekat daripada bagian belakang.

Batik Cap Memiliki Motif yang Berulang dan Beragam

Saat membeli batik, cobalah untuk memperhatikan motifnya. Motif batik cap cenderung berulang dan sederhana dibanding batik tulis. Selain itu, batik cap memiliki motif yang lebih beragam, salah satunya adalah motif kartun.

Karena memiliki motif yang beragam, banyak daster, kemeja, hingga gamis yang menggunakan batik cap sebagai bahan dasarnya. Meski memiliki tingkat kerumitan yang berbeda, namun batik tulis maupun batik cap mempunya motif yang sama-sama menariknya. Tak mengherankan jika keduanya mempunyai peminat tersendiri.

Harga Batik Tulis Lebih Mahal

Jika dilihat dari segi harga, batik tulis dibanderol dengan harga lebih mahal. Kisaran harga batik tulis dimulai dari ratusan hingga jutaan rupiah. Hal ini dikarenakan batik Huza Tanah Abang yang dibuat secara manual memiliki proses lebih panjang. Mulai dari pembuatan motif, pewarnaan kain, dan lain sebagainya.

Batik Tulis Memiliki Aroma yang Khas

Cara berikutnya untuk membedakan batik tulis dan batik cap adalah dari aromanya. Batik tulis dibuat dengan menggunakan lilin, sehingga tercium aroma khas malam. Sementara batik cap biasanya memiliki aroma yang lebih menyengat. Jika dibandingkan dengan lainnya, cara ini terbilang paling gampang. Sebab kamu akan mencium aroma yang berbeda-beda pada kain batik.

Ukuran Kain Batik

Perbedaan selanjutnya bisa dilihat pada ukuran kain batik. Biasanya, batik tulis mempunyai ukuran yang lebih lebar daripada batik cap. Kain batik tulis umumnya berukuran 2 x 1,25 meer. Sedangkan batik cap memiliki ukuran yang lebih kecil, yakni sekitar 2 x 1 meter.

Bagi kamu yang sedang mencari batik yang lebih modern, koleksi batik Huza Tanah Abang bisa jadi pilihannya. Di sini kamu bisa menemukan berbagai jenis kemeja, daster, hingga gamis yang terbuat dari batik tulis maupun batik cap.

Batik Huza Tanah Abang generated pin 1993
pinit fg en round red 32
Was this article helpful?
YesNo